Translate

Minggu, 09 Februari 2014

Apa itu Pertikel Tuhan..?

Jagat sains khususnya fisika sekarang tengah mengalami kegemparan karena penemuan partikel tuhan yang dianggap orang awam adalah partikel milik tuhan. Berikut pemaparan ScienceGraphic yang dihimpun dari berbagai leiteratur.

Apa dan Kenapa Partikel Tuhan?

Penemuan partikel Tuhan pada Selasa, 3 Juli 2012, menjadi tonggak sejarah perkembangan fisika partikel. Dampak bagi orang awam adalah tidak ada lagi penjelasan sederhana tentang komposisi atom. Sebuah atom selama ini dikenal memiliki komposisi yang terdiri dari proton (bermuatan positif), elektron (bermuatan negatif), dan neutron (bermuatan netral). Tapi kini ada lagi tambahan Higgs-Boson. 

Jadi apa itu Higgs-Boson?
Sebuah partikel yang membentuk sebuah obyek, baik itu molekul, sebutir apel, sebuah kereta, hingga sesosok manusia, dia adalah massa. Pada dasarnya partikel-partikel yang membentuk suatu atom memiliki sifat berbeda-beda. Salah satu partikel yang terpenting dan bersifat misterius adalah massa yang diungkap dalam teori Higgs-Boson.

Kenapa disebut partikel Tuhan?
Nama populer ini muncul dari perjuangan dan debat panjang keberadaan partikel subatomik. Banyak ilmuwan meragukan keberadaan partikel ini. Munculnya nama partikel Tuhan berawal dari pernyataan fisikawan Leon Lederman dalam buku berjudul God Particle: If Universe is the Answer, what is the question?. Awalnya fisikawan Amerika itu menyebutnya goddamn particle. Tapi editor buku Lederman menolaknya, jadilah god particle.

Sebenarnya peletak dasar teori partikel Tuhan, yaitu Peter Higgs, menolak penamaan itu. Sebab pria 83 tahun itu adalah seorang ateis. Jadi sebenarnya tidak ada nuansa agama dalam partikel ini.

Bagaimana orang awam bisa tahu ini bukan penipuan?
Pertama, penemu partikel Tuhan, Badan Kajian Atom Eropa, CERN, memiliki dua tim independen (ATLAS dan CMS). Mereka melakukan percobaan yang sama, jadi data dapat saling uji dan verifikasi. 

Kedua, hasil penelitian di-ranking dari nol hingga lima-sigma. Desember tahun lalu, dua tim tersebut menyatakan data mereka menunjukkan dua level serupa yang membuktikan bahwa partikel Higgs-Boson itu ada. Temuan two-sigma itu bisa diterjemahkan bahwa 95 persen hasil percobaan bukan karena kebetulan statistik.

Lalu apa yang mungkin bisa dikembangkan dari teori ini? Apakah memungkinkan manusia bisa menghilang?
Secara teori, menurut fisikawan Universitas Negeri Arizona, Lawrence Krauss, mungkin. Tentunya jika ada perlakuan khusus yang bisa memanipulasi medan di sekitar partikel secara lokal. Maka bisa terjadi sebuah obyek menghilang, sehingga menjadi sebuah pengembangan senjata yang hebat atau trik sulap yang mencengangkan. Tapi, ingat, jika bisa menghilangkan, tentunya harus bisa mengembalikan seperti semula, yaitu memunculkan lagi.

Apakah mungkin juga untuk perjalanan menembus waktu?
"Tentu", kata Krauss. Jika medan partikel Higgs-Boson dimanipulasi dalam area yang besar sehingga memiliki energi, maka akan terjadi energi gravitasi yang repulsif. Akibatnya, wilayah-wilayah di alam semesta ini akan bergerak cepat dan memindahkan barang-barang lebih cepat ketimbang cahaya.

Lalu apakah penemuan ini berbahaya?
Nikolas Solomey, Direktur Kajian Fisika Universitas Negeri Wichita, mengatakan tidak ada bahayanya. Sebab, untuk membuat partikel Higgs-Boson, perlu sejumlah energi. Produksinya membutuhkan energi yang banyak dan sangat terkendali penggunaannya. Penemuan kemarin adalah partikel dasar, masih jauh dari apa yang dikhawatirkan menjadi sejumlah massa yang berbahaya.

INFOGRAFIS perjalanan Partikel Tuhan bisa dilihat di Majalah Tempo


1993
    Peraih Nobel fisika, Leon Lederman, dalam buku The God Particle: If the Universe Is the Answer, What Is the Question? mengajukan istilah partikel Tuhan untuk partikel Higgs. Alasannya, partikel ini merupakan kunci untuk mempelajari materi yang ada di jagat raya tapi begitu sukar dipahami, seperti susahnya mengerti konsepsi Tuhan pada agama. Semula Lederman ingin memakai istilah "Goddamn Particle", partikel laknat, tapi disunting oleh penerbitnya.
1995
    Menggunakan mesin Tevatron, para fisikawan di fasilitas Fermilab, Amerika Serikat, menemukan partikel paling berat, top quark, yang muncul hanya jika ada partikel Tuhan. Namun partikel Tuhan yang dicari tak kunjung ditemukan.
2001
    European Organization for Nuclear Research (CERN) mengakhiri pencarian partikel Tuhan oleh mesin Large Electron-Positron Collider selama lima tahun. Kesimpulannya, tak ada partikel Tuhan pada energi di bawah 115 GeV.
2004
    Mesin Tevatron Fermilab meneruskan usaha CERN. Mereka menemukan bahwa partikel Tuhan memiliki energi lebih besar dari 117 GeV.
2008
    Fasilitas Large Hadron Collider (LHC) dioperasikan pada 10 September untuk mencari partikel Tuhan. Peristiwa ini dibayang-bayangi oleh ketakutan bahwa LHC akan menghasilkan lubang hitam mini yang bisa menelan bumi. Pencarian dihentikan sementara akibat kebocoran gas.
2009
    LHC kembali beroperasi. Saat itu peluang Tevatron untuk menemukan Goddamn Particle--eh, God Particle--pada akhir 2010 mencapai 50 persen.
2010
    Beredar rumor bahwa Tevatron sudah menemukan partikel Tuhan, tapi informasi ini dibantah pihak Fermilab.
2011
    Detektor ATLAS dan CMS di LHC menangkap tanda keberadaan partikel Higgs di daerah energi 115-130 GeV dengan bukti kehadiran kuat pada energi 125 GeV. CERN menargetkan bisa menyimpulkan ada-tidaknya partikel Tuhan pada 2012.
4 Juli 2012
    CERN mengumumkan penemuan partikel baru dengan energi sebesar 125 GeV oleh detektor ATLAS dan CMS dengan tingkat keyakinan sebagai partikel Tuhan mencapai 99,9999 persen.
     
    Sumber : fisika.net, tempo dan wikipedia

0 comments:

Posting Komentar